The Beauty of Islam Perspective That We Need to Learn
Tarbiyyah:
Khairunnas Anfa'uhum Linnas - Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Bukan hanya tentang membentuk manusia menjadi manusia islam melainkan lebih
dari itu, yakni membangun suatu peradaban.
Ketika
diri terlalu menggembor-gemborkan sifat “keakuan”, maka islam akan mengalami
stagnansi. Stagnansi dalam berpikir dan bertindak akan menjadikan poros islam
yang semula bersih, tumbuh dan “menakutkan” bagi kaum non muslim akan beralih
menjadi islam yang hanya dikenal sebagai agama yang besifat ritualistik.
Untuk
menjadi manusia islam ternyata bukan ketika kita selesai mengucapkan kalimat
tauhid. Tetapi ketika kita mampu menjadikan pandangan islam/sudut pandang islam
sebagai satu-satunya kiblat dalam menjalankan hidup.
Terdapat
“Self Tarbiyyah Method” yang sekiranya
mampu menjadikan diri untuk selalu terpacu memperbaiki diiri. Here is the steps:
1.
Merancang cita-cita
2.
Merancang karakter
yang ideal dengan cita-cita pada nomor 1
3.
Mengukur diri sejauh
mana hari yang telah terlewati dengan karakter ideal yang tercantum pada nomor
2
4. Menganalisis seberapa
jauh jarak antara idealitas cita-cita yang ingin dicapai dengan kebiasaan yang
masih dilakukan saat ini.
5.
Ikhtiar (bergerak).
Berupaya keras mengubahnya.
Sejatinya
setiap manusia pada dasarnya diberikan pengetahuan mana yang haq mana yang bathil. Sebagian muslim telah merasa bahwa “Nothing’s wrong with what i have done for today”. Terkadang kita
terlenakan dengan kebiasaan “baik saja cukup”, padahal Allah menjanjikan bahwa surga
memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Artinya, ketika seorang manusia mampu
berupaya untuk “break your limit”, maka
Allah pun akan memberikan balasan melebihi dari apa yang orang biasa lakukan.
Pointnya
ialah, ketika kita mampu mengadopsi “Self
Tarbiyyah Method” artinya kita sedang berupaya lebih dari yang manusia
biasa lakukan. Sebab, disetiap bangun pagi yang dilakukan esok harinya ialah
hari dimana ia menjadikan kacamata idealitas cita-citanya sebagai cambukan bagi
dirinya bahwa ia belumlah baik, bahwa ia belumlah sukses, bahwa ia belumlah
pantas.
Khairunnas Anfa'uhum Linnas - Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Komentar
Posting Komentar