TUGAS ILMU BUDAYA DASAR: BENGAWAN SOLO
Indonesia merupakan negara yang kaya
akan suku bangsa sehingga tiap-tiap suku saling menciptakan ciri khas yang
kemudian itu semua menciptakan identitas bangsa Indonesia, yaitu bangsa yang
kaya akan budaya. ,Mulai dari lagu daerah, makanan khas, alat musik sampai
rumah adat.
Berbicara mengenai identitas bangsa
itu semua tidak terlepas dari kekayaan budaya yang kita miliki. Melalui media
yang begitu luas berbagai karya budaya Indonesia dipertontonkan kepada dunia.
Lagu Bengawan Solo, lagu karya Gesang ini
merupakan salah satu dari jutaan karya budaya yang membuat dunia terpukau. Lagu
ini juga kerap muncul dalam beberapa kutipan buku, salah satunya buku yang
berjudul Muslim Awam Menekuk Intelek Liberal. Lagu yang mengisahkan latar
suasana sungai indah nan elok di kota Wonogiri ini kian lama tak terdengar di
telinga masyarakat Indonesia.
Waktu terus bergulir, lagu
legendaris yang sangat sering dilantunkan para pendahulu kian meredup. Seiring
berjalannya waktu, tak bisa dielakan bahwa lagu lagu lagendaris tempo dulu
telah terlupakan oleh masyarakat indonesia.
Berikut beberapa hal yang
melatarbelakangi terlupakannya lagu lagu karya budaya Indonesia.
- Kurangnya rasa menghargai terhadap karya, khususnya
karya ciptaan para pendahulu yang berhasil membesarkan nama tanah air.
- Mindset masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa lagu
tempo dulu tak perlu didengar karena berkesan 'jadul' atau ketinggalan
zaman.
- Adanya arus Westernisasi yaitu sikap kebarat-baratan,
sehingga kecintaan masyarakat indonesia terhadap lagu karya indonesia
khususnya para pendalu berkurang dan beralih ke lagu berkiblat barat.
- Berbagai media dalam negeri kurang menyiarkan lagu lagu
daerah.
Akibat dari terlupakannya lagu
daerah Bengawan Solo dapat di analogikan layaknya pulpen yang hilang saat sedang
di bangku sekolah. Pulpen yang kita milki mudah sekali direbut teman. Namun
berbeda halnya jika pulpen yang kita miliki kita jaga, diberi label bertuliskan
nama pemiliknya, diamankan di tempat yang aman, maka kemungkinan pulpen
tersebut hilang pun amat kecil.
Sama hal nya dengan lagu Bengawan
Solo.
"sekarang susah
cari koleksi lagu daerah yang original ciptaan penyanyi aslinya, khususnya lagu
lagu seperti Bengawan Solo di jaman sekarang ini" begitu kata
seorang pengusaha yang lahir pada era 50-an.
Ini menandakan bahwa
tidak adanya pelestarian khusus bagi lagu lagu daerah yang begitu melagenda.
Sehingga dewasa ini banyak sekali karya-karya budaya yang terancam direbut oleh
bangsa lain, seperti hal nya lagu bengawan solo. Meskipun lagu ciptaan Gesang
ini sudah dipatenkan oleh Perusahaan Rekaman Penerbit Musik Pertiwi (PMP)
sebagai karya murni Bangsa Indonesia. Negara Belanda dengan beraninya mencoba
mempatenkan lagu tersebut sebagai karya mereka. Ini merupakan suatu dampak
besar akibat kurangnya rasa dan keiinginan untuk melestarikan dan
mempertahankan apa yang tanah air miliki.
Bahkan bukan hanya
negara kicir angin saja yang dengan liciknya mencoba merebut karya bangsa.
Tetapi juga musuh bebuyutan Bangsa Indonesia, yakni Malaysia, Malaysia
disekidiki telah menjiplak lagu Bengawan Solo dengan judul lagu Main Cello.
Tentu ini semua bukan
kesalahan mutlak negara negara tersebut, tetapi kesalahan juga datang dari
masyarakat Indonesia yang lagi lagi kurang peka terhadap betapa pentingnya rasa
dan keinginan untuk melestarikan serta mempertahankan apa yang menjadi aset
tanah air.
Bangsa Indonesia harus
bersatu, segala komponen dalam negeri harus peka terhadap penjajahan
terselubung yang diperbuat bangsa lain. Integritas bangsa dapat diibaratkan
seperti sapu lidi. Bila lidi lidi dalam sapu tersebut tidak bersatu dalam
artian bercerai berai maka akan mudah dipatahkan satu demi satu. Namun, bila
lidi lidi tersebut disatukan maka akan sulit untuk dipatahkan.
Sama hal nya dengan
integritas bangsa kita. Bila kita semua berdiri masing-masing, mempertahankan
ego masing-masing, acuh pada budaya negara, kurang peka terhadap apa apa yang
terjadi dengan bangsa kita, maka bisa dipastikan jutaan budaya yang menjadi
aset negara kita yang telah susah payah diciptakan para pemulia bangsa cepat
atau lambat akan jatuh ke tangan bangsa lain.
Komentar
Posting Komentar